Negara Miskin Di Dunia

Negara Terkaya di Dunia

PDB per kapita: $227,073 atau sekitar Rp3.521.405.415 (perkiraan kurs Rp15.507)

PDB per kapita: $194,581 atau sekitar Rp3.017.525.584

PDB per kapita: $121,139 atau sekitar Rp1.878.093.697

PDB per kapita: $116,746 atau sekitar Rp1.809.869.562

PDB per kapita: $103,901 atau sekitar Rp1.610.204.814

PDB per kapita: $101,316 atau sekitar Rp1.570.341.665

PDB per kapita: $91,732 atau sekitar Rp1.421.794.994

PDB per kapita: $84,359 atau sekitar Rp1.307.481.483

PDB per kapita: $80,034 atau sekitar Rp1.240.482.499

PDB per kapita: $77,778 atau sekitar Rp1.205.482.459

Tonton juga video berikut:

Belum lama ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan 500 triliun dana untuk pengentasan kemiskinan ternyata banyak digunakan untuk mengongkosi perjalanan dinas birokrat dan memfasilitasi mereka rapat di hotel.

Di sisi lain, ada begitu banyak warga kelaparan. Riset Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2022 ada 26,36 juta warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan (miskin ekstrem). Data tersebut merupakan angka kemiskinan tertinggi dalam sembilan tahun terakhir.

Mengacu pada Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem hanya memiliki daya beli di bawah 1,9 USD. Jika nilai tersebut dikonversi, penduduk miskin ekstrem di Indonesia hanya memiliki pendapatan sekitar 11.900 rupiah per hari atau 358.200 rupiah per bulan.

Melihat kondisi tersebut, negara sebetulnya sudah melakukan berbagai upaya. Tahun lalu Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres No. 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Hampir seluruh kementerian hingga pemerintah tingkat provinsi dan wali kota dimandatkan untuk menghapus masalah kemiskinan.

Kontradiksi Anggaran dan Tingkat Kemiskinan

Anggaran yang digelontorkan untuk pengentasan kemiskinan juga tidak tanggung-tanggung. Sejak tahun 2017-2022 anggaran untuk perlindungan sosial berkisar 200-490 triliun. Dari rilis Kementerian Keuangan, tahun 2020 anggaran itu pernah mencapai angka 498 triliun saat pandemi. Dan pada tahun 2022 anggaran yang digelontorkan sebanyak 431,5 triliun.

Tentu itu bukan angka yang sedikit. Jika dimanfaatkan dengan maksimal, persoalan kemiskinan di Indonesia semestinya bisa menemukan titik penyelesaian. Namun apa daya, pejabat kita sering kali hanya pandai bicara, tetapi minim tindakan. Regulasi yang dibuat juga kerap kali terbentur dengan bobroknya sistem birokrasi yang ada.

Di media mereka berkoar-koar seolah paling memikirkan rakyat. Kenyataannya warga miskin tetaplah miskin. Mereka memang melaksanakan amanat konstitusi yang berbunyi “rakyat miskin dipelihara negara”, tetapi lebih tepatnya mereka memelihara orang miskin untuk tetap miskin.

Sebagaimana yang dilaporkan Kemenkeu selama periode 2021–2022, belanja perjalanan dinas secara umum di kementerian dan lembaga pemerintah meningkat 10 triliun rupiah. Modus perjalanan dinas itu biasanya adalah uang transportasi, penginapan, dan uang tak terduga yang bisa didapatkan para birokrat saat melakukan perjalanan dinas.

Tempat-tempat yang dipilih untuk tempat rapat biasanya di sekitar pinggiran Jakarta, seperti Tangerang, Depok, atau Bogor, yang penting ada embel-embel ‘perjalanan ke luar kota’. Itu pernah diungkapkan Sekjen Transparency International Indonesia, Danang Widoyoko, dalam wawancaranya dengan BBC Indonesia. Dia menyebut perjalanan dinas itu banyak ‘uang plus-plusnya’. Makanya tidak heran banyak birokrat kita yang sedikit-sedikit ke luar kota untuk perjalanan dinas, meski yang dibahas bukan hal yang penting-penting amat.

Belum lagi program pengentasan kemiskinan seperti bansos, Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Prakerja, program Kartu Sembako dan banyak program kementerian lainnya yang kerap kali tidak tepat sasaran. Kita sering mendengar berita soal kepala desa dapat bansos, lurah yang punya rumah mewah dapat bansos, dan terakhir Menteri Sosial Juliari Batubara terseret kasus karena ‘nilep’ uang bansos. Program-program semacam itu tak bisa menyelesaikan masalah kemiskinan hingga akarnya, berulang kali hanya menjadi lahan basah untuk dikorupsi.

Rentetan persoalan akibat kemiskinan ekstrem tidak akan pernah terselesaikan kalau sesat pikir di tiap kementerian itu sendiri masih subur. Padahal pemerintah sadar jika kualitas sumber daya manusianya meningkat, daya beli kuat, panggung persaingan global akan sangat mudah diraih.

Banyaknya pengangguran akan memperlambat pendapatan nasional, dan dampak kemiskinan jelas sekali menghambat pertumbuhan negara. Bagaimana kualitas sumber daya manusia bisa meningkat kalau persoalan mendasar hidup mereka seperti makan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan saja sulit untuk dipenuhi?

Universal Basic Income (UBI)

Ada satu gagasan menarik yang menurut saya perlu dipertimbangkan pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan ekstrem di Indonesia. Selama pandemi, gagasan ini kembali menjadi perbincangan hangat—setelah lama tenggelam—di antara pengamat ekonomi, akademisi, aktivis, dll. Gagasan ini bernama Universal Basic Income (UBI).

Kita bisa saja mengadopsi gagasan tersebut untuk mengentaskan masalah kemiskinan. Tidak serumit kedengarannya, penerapannya cukup dengan menyalurkan uang tunai kepada masyarakat kategori miskin ekstrem.

Berdasarkan riset dari Faculty of Administrative Sciences, University of Brawijaya, proyek UBI yang dijalankan selama dua tahun di Namibia dengan estimasi USD163 per bulan telah berhasil mengurangi malnutrisi, kelaparan, tingkat kemiskinan, dan tingkat kriminalitas. Selain itu juga untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, pendapatan, dan kehadiran di sekolah. Proyek UBI berhasil pula membantu membangun ekonomi dan sumber daya manusia di 8 desa Madhya Pradesh, India, dalam penerapan selama 18 bulan dengan memberikan uang kebutuhan dasar sebesar USD26-77 atau sekitar Rp394 ribu-Rp1,16 juta.

Tim peneliti dari The Prakarsa tahun 2020 memberi simulasi total anggaran per provinsi jika menerapkan UBI sebesar Rp500 ribu per individu yang berusia di atas 14 tahun. Negara membutuhkan anggaran sebesar Rp96,782 miliar per bulan atau Rp 1,152 triliun per tahun. Jauh dari total anggaran perlindungan sosial yang disiapkan negara sebesar Rp 431,5 triliun.

Di beberapa negara yang sudah menerapkan UBI, dana yang dipakai untuk disalurkan berasal dari gotong royong warga negaranya, yakni melalui pajak yang dibayarkan warga negara, seperti pembayaran dari  pengusaha, wiraswasta, maupun dari anggaran-anggaran pemerintah seperti dari dana kesehatan, dana pensiun dan anggaran untuk orang miskin, anak-anak dan pengangguran.

Selain itu sumber dana juga bisa berasal dari dana deviden yang didapatkan negara dari perusahaan industri ekstraktif. Penerapan dari UBI ini tentunya juga memiliki dampak dalam sektor pembangunan seperti yang terjadi di Madhya Pradesh, India, dan juga di Namibia. Efek yang paling terasa adalah pada SDA di daerah yang sudah pernah menerapkan UBI.

Tentu saja skema ini akan efektif kalau diterapkan dengan sistem yang baik, tidak ada korupsi, atau penyelewengan dana. Ini bukan soal secanggih apa sebuah program, namun siapa yang menjalankan. Selain itu, perlu dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengelola keuangan agar tidak disalahgunakan untuk urusan gaya hidup.

Penekanan ini penting mengingat mentalitas masyarakat indonesia yang cenderung memiliki hasrat kebendaan yang tinggi, memilih mendahulukan kesenangan sementara daripada repot-repot membangun kualitas diri sehingga program tidak akan berjalan dengan semestinya. Lagipula keharmonisan antara kejujuran pemerintah dan keinginan kuat untuk maju dari masyarakatlah yang paling menentukan keberhasilan suatu sistem.

Inilah sejumlah negara terkaya di dunia pada 2024 berdasarkan tingkat Produk Domestik Bruto atau PDB.

Lantas, apakah Indonesia termasuk dalam daftar tersebut?

Untuk mengukur suatu negara tergolong kaya atau miskin adalah dengan melihat PDB, yang artinya Produk Domestik Bruto atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Gross Domestic Product (GDP).

Menurut Badan Pusat Statistik apa yang dimaksud dengan PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan dari seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu.

PDB bisa pula merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Adapun cara menghitung PDB per tahun dengan menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.

Dengan Produk Domestik, maka bisa mengukur perkembangan ekonomi serta mengetahui struktur perekonomian suatu negara.

Lantas, siapa negara terkaya nomor 1 di dunia berdasarkan tingkat PDB tahun 2024?

Apakah deretan negara tajir ini juga memiliki kota paling kaya di dunia. Kamu harus membaca kedua ulasan tersebut.

Blog SkorLife telah merangkum dari laman Detik.com dan Forbes India, inilah 10 negara terkaya di dunia yang salah satunya merupakan negara di Asia Tenggara.

Negara Terbesar di Dunia

Setiap negara memiliki luas kekuasaan atau luas daerah yang telah ditetapkan berdasarkan hukum dan diakui oleh PBB sebagai garis kekuasaan daerah. Dari sekian banyaknya negara-negara yang tersebar di seluruh dunia, berikut adalah 10 negara dengan daerah terluas, yakni:

Baca juga : Argentina Batal Gabung BRICS

Posisi pertama negara terbesar di dunia ditempati oleh Rusia dengan luas wilayah mencapai 18.098.242 km2. Angka tersebut telah berhasil mencakup 11% dari total luas daratan di bumi, jadi pantas saja jika Rusia disebut sebagai negara terbesar di dunia.

Akan tetapi, lebih dari 60% wilayah Rusia tidak dapat ditinggali karena merupakan lapisan es sehingga jumlah penduduk Rusia saat ini berada di kisaran 150 juta jiwa saja.

Baca juga : Israel Peringatkan Warganya untuk Tidak Tunjukkan Identitas Yahudi di 80 Negara

Presiden Rusia: Vladimir Putin Ibu Kota: Moskow Pemerintahan: Republik semi presidensial federal Bahasa Nasional: Rusia

Negara terluas nomor 2 di dunia adalah Kanada dengan luas kurang lebih 9.948.670 km2 yang merupakan 6,1% dari total daratan di dunia. Memiliki berbagai wilayah geologi dan meteorologi, kawasan Kanada hampir setengah kali dari luas yang dimiliki Rusia.

Kanada cukup terkenal dengan Air Terjun Niagara serta dua juta danau yang indah dan memukau, Great Bear Lake, Huron dan Lake Superior hanyalah beberapa diantaranya. Belum lagi hutan yang luas dengan berbagai macam satwa buas mulai dari singa gunung, bison, beruang dan juga serigala.

Baca juga : Tiongkok dan Pakistan Latihan Militer bersama di Laut Arab

Raja Kanada: Charles III Ibu Kota: Ottawa Pemerintahan: Parlemen federal dan monarki konstitusional Bahasa Nasional: Inggris dan Prancis

China memiliki luas di angka 9.706.961 km2 dan berada di posisi ketiga sebagai negara terbesar di dunia. Akan tetapi, jumlah penduduk yang cukup besar mengimbangi luas wilayah yang dimiliki.

Terkenal dengan film Kung Fu Panda, negara yang sudah ada sejak 13 SM ini juga memiliki banyak situs menawan di dalamnya, salah satunya adalah Tembok Besar.

Baca juga : Lebih dari 20 Negara Resmi Gabung ke BRICS

Presiden China: Xi Jinping Ibu Kota: Beijing Pemerintahan: Republik Bahasa Nasional: Shanghai

Negara dengan New York sebagai kota terbesarnya menempati posisi ke 4 negara terluas dengan besar wilayah mencapai 9.372.610 km2, di mana kawasan Amerika Serikat tersebut juga mencakup luas negara bagiannya yang mencapai 50.

Luas wilayah yang dimiliki dinilai cukup lega untuk penduduk jiwa di bawah 340 juta orang, sehingga ada banyak sekali ruang untuk dijelajah saat berkunjung ke AS.

Baca juga : Berbicara di Forum BRICS, Megawati Dukung Pembentukan New Development Bank

Presiden Amerika Serikat: Joe Biden Ibu Kota: Washington D.C Pemerintahan: Republik Bahasa Nasional: Portugis

Luas dari negara yang satu ini kurang lebih mencapai 8.515.767 km2 dan membuatnya menjadi negara terbesar ke 5 di dunia. Menariknya, Brasil juga masuk ke dalam 7 besar negara terpadat di dunia dengan 26 negara gabungan serta distrik federal.

Adapun daya tarik dari negara Brasil adalah hutan hujan Amazon serta patung Christ the Redeemer atau Kristus Penebus serta masih banyak lagi situs-situs lainnya. Yang paling menarik, Brasil adalah negara dengan jumlah kemenangan terbanyak Piala Dunia FIFA lho.

Baca juga : Negara-Negara Barat Minta Rusia Ditangguhkan dari Interpol

Presiden Brasil: Lula da Silva Ibu Kota: Brasilia Pemerintahan: Republik Bahasa Nasional: Portugis

Sebagai negara terbesar ke 6, Australia memiliki wilayah yang cukup luas untuk menjadi benua tersendiri. Dengan luas mencapai 7.741.220 km², Australia hanya memiliki populasi dibawah 27 juta jiwa.

Australia begitu terkenal dengan lanskap yang indah, margasatwa unik, air biru serta kekayaan budaya yang cukup menarik untuk ditilik. Australia juga dinilai sebagai negara dengan ekonomi yang paling berdaya tahan.

Baca juga : Varian Delta Bikin Sejumlah Negara Terapkan Lockdown Lagi

Raja Australia: Charles III Ibu Kota: Canberra Pemerintahan: Monarki konstitusional parlemen federal Bahasa Nasional: Bahasa Inggris

India masuk ke dalam urutan ke-7 negara terbesar di dunia sekaligus negara terpadat di dunia dengan luas 3.287.590 km2. Menariknya, India merupakan negara dengan demokrasi terbesar di dunia karena lebih dari satu milyar penduduk India mempunyai hak memilih.

Selain menjadi tempat salah satu keajaiban dunia yakni Taj Mahal, India juga mempunyai banyak keunikan budaya, kuliner hingga festival-festival yang begitu menarik perhatian dunia.

Baca juga : Waduh! 5,5 Ton Air Radioaktif Pembangkit Nuklir Fukushima Bocor

Presiden India: Draupadi Murmu Wakil Presiden: Jagdeep Dhankhar Ibu Kota: New Delhi Pemerintahan: Republik Bahasa Nasional: Inggris dan India

Di urutan ke 8 ada negara Argentina dengan luas wilayah mendekati 2.780.400 km2. Argentina memiliki populasi penduduk sekitar 46 juta jiwa dan terkenal sebagai kota yang cukup sibuk selama 24 jam.

Selain karena sepak bola, Argentina juga cukup terkenal dengan pegunungan Andes yang indah serta Taman Nasional Telampaya lengkap dengan air terjunnya yang sangat menawan.

Baca juga : Tiongkok-Rusia Sebut Amerika Kacaukan Timur Tengah

Presiden Argentina: Alberto Fernandez Wakil Presiden: Cristina Fernandez de Kirchner Ibu Kota: Buenos Aires Pemerintahan: Republik

Kazakhstan adalah salah satu negara yang terkurung daratan lintas benua, yang mana wilayahnya terdapat di Asia Tenggara serta sebagian lagi di Eropa Timur. Mempunyai luas wilayah mencapai 2.24.900 km2, negara ini berada di posisi ke 9 sebagai negara terluas di dunia.

Penduduk atau populasi negara Kazakhstan terhitung sangat sedikit menilik luas wilayahnya yang cukup besar. Hanya ditinggali oleh sekitar 20 juta jiwa, Kazakhstan termasuk negara dengan penduduk paling sedikit.

Baca juga : Dewan Keamanan PBB Kaji Putusan ICJ, Aljazair: Masa Impunitas Israel Telah Berakhir

Urutan terakhir atau ke 10 adalah Aljazair yang mempunyai luas 2.381.740 km². Aljazair merupakan bagian dari geografis serta ekonomi etnik Maghrib yang menjadi mayoritas wilayah muslim mulai dari Barat Libya hingga Samudra Pasifik.

Gurun Sahara adalah salah satu daya tarik utama Aljazair kepada dunia. Dengan jumlah masyarakat mencapai angka 46 juta jiwa, Aljazair juga terkenal dengan iklim Mediterania.

Nah itulah 10 negara terbesar di dunia yang sangat menarik untuk dicari tahu lebih dalam lagi. Pasalnya, setiap negara satu dengan yang lain memiliki panorama, keunikan budaya dan pemerintahan yang menarik untuk dipelajari.

Dana Moneter Internasional (IMF) kembali mengumumkan negara-negara terkaya di dunia yang diukur berdasarkan PDB per kapita.

Produk Domestik Bruto (PDB) mengacu pada nilai total barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara. Dengan membagi angka ini dengan jumlah penduduk yang tetap, kita bisa memperoleh gambaran tentang kekayaan masyarakat secara luas.

Namun, untuk mengukur kekayaan suatu negara dengan lebih akurat, penting untuk mempertimbangkan tingkat inflasi serta biaya barang dan jasa lokal. Dengan memperhitungkan kedua faktor ini, kita dapat memperoleh Paritas Daya Beli (PPP).

Dalam upaya memahami kekayaan yang dimiliki oleh berbagai negara, berikut adalah 10 negara dengan perekonomian teratas menurut peringkat PDB per kapita tahun 2024, ditinjau dari PDB per kapita dan PPP pada November 2024.

PDB dipengaruhi oleh jumlah populasi; semakin besar populasi suatu negara, semakin tinggi PDB yang dihasilkan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan PDB secara artifisial, terutama di negara-negara surga pajak.

Oleh karena itu, PDB per kapita dan Pendapatan Nasional Bruto (GNI) dianggap sebagai ukuran yang lebih akurat untuk menilai kekayaan suatu negara.

Daftar Negara Terkaya di Dunia

Makau merupakan daerah administratif khusus di Republik Rakyat China, dengan populasi penduduk hanya sekitar 695.000 jiwa.

Berdasarkan data, tingkat PDB per kapita Macau sebesar 70.135 USD  atau setara dengan Rp1,1 miliar. Adapun sumber kekayaan Makau adalah kasino atau tempat judi.

Setidaknya, ada 40 kasino berada di Makau. Oleh sebab itu, kawasan yang pernah jadi koloni Portugal ini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia.

Denmark tidak hanya dikenal sebagai negara teraman kedua di dunia saja.

Namun, Denmark juga menjadi bagian dari negara terkaya di dunia tahun 2024.

PDB per kapita negara yang berada di Eropa Utara ini mencapai 72.940 USD atau sekitar Rp1,15 miliar per tahun, sementara populasinya hanya sebanyak 5,86 juta jiwa.

Oleh karena itu, Denmark juga berada di posisi keempat pada peringkat negara-negara dengan standar hidup terbaik.

Produk Domestik Bruto Amerika Serikat per kapita tahun 2024 sebesar 83.066 USD atau setara Rp1,32 miliar, dengan populasi penduduk sebanyak 332 juta jiwa.

Tingkat PDB tersebut membuat Amerika Serikat juga termasuk dalam 15 negara terkaya di dunia.

Perekonomian Negara berjulukan Paman Sam ini didukung oleh sejumlah industri, seperti kesehatan, teknologi, ritel, dan manufaktur.

Mungkin sebagian kamu ada yang bertanya, apakah Qatar termasuk negara maju atau berkembang?

Bila dilihat dari tingkat PDB, Qatar termasuk negara terkaya dengan populasi hanya sebanyak 2,93 juta jiwa.

Qatar memiliki PDB per kapita sebesar 84.906 USD  atau bila dikonversikan kurang lebih setara Rp1,34 miliar.

Kekayaan negara di kawasan Timur Tengah ini berasal dari sumber daya alam berupa minyak bumi dan gas alam yang melimpah.

Negara paling kaya berikutnya adalah Islandia yang memiliki PDB per kapita 87.875 USD atau Rp1,39 miliar, dengan populasi penduduk hanya 373.000 jiwa.

Perekonomian Islandia banyak didukung dari sektor pariwisata yang berkontribusi sebesar 8,1% dari PDB.

Kemudian, diikuti oleh perikanan dan ekspor aluminium yang punya kontribusi 40% dari total ekspor negara yang berada di Eropa ini.

Meski terhitung negara kecil, tetapi Singapura ternyata mendapat peringkat 6 dalam daftar negara terkaya di dunia.

Tingkat PDB per kapita Singapura sebesar 91.733 USD atau Rp1,45 miliar, dengan populasi penduduk sekitar 5,45 juta jiwa.

Singapura adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang paling banyak dijadikan tempat berbisnis dan perdagangan.

Maka tidaklah mengherankan apabila banyak penduduk Singapura yang termasuk Ultra High Net Worth Individual (UHNWI).

Mengutip Investopedia, UHNWI adalah orang yang memiliki kekayaan bersih setidaknya 30 juta USD atau bila dikonversikan ke IDR sebesar Rp485,7 miliar.

Dengan populasi penduduk 5,41 juta jiwa, Norwegia memiliki PDB per kapita sebesar 102.465 USD atau setara dengan Rp1,6 miliar.

Norwegia dikenal sebagai salah satu negara penyedia minyak di wilayah Eropa Barat yang paling besar.

Bahkan, Norwegia punya dana cadangan untuk kondisi krisis darurat sebesar 1,3 triliun USD (Rp21 ribu triliun atau Rp21 kuadriliun).

Swiss menduduki peringkat ketiga sebagai negara terkaya di dunia, lantaran memiliki PDB per kapita sebesar 110.251 USD atau Rp1,75 miliar.

Adapun populasi penduduk Swiss berjumlah 8,7 juta jiwa. Negara di Eropa ini menjadi salah satu kawasan yang dianggap nyaman.

Kekayaan Swiss salah satunya berasal dari industri pariwisata. Selain itu, ada juga ekspor berbagai logam mulia, komputer, dan alat-alat medis.

Negara apa yang paling kaya di dunia? Irlandia berada di peringkat 2 sebagai negara terkaya di dunia.

Dengan populasi 5,03 juta jiwa, tingkat PDB per kapita Irlandia mencapai 117.988 USD atau Rp1,8 miliar.

Adapun perekonomian negara tetangga Inggris ini banyak didorong dari investasi dan pajak perusahaan teknologi besar, seperti  Apple, Google, dan Microsoft.

Lalu, siapa negara terkaya nomor 1 di dunia berdasarkan tingkat PDB 2024?

Luxembourg merupakan negara terkaya di dunia yang berhasil menduduki peringkat pertama.

Tingkat PDB per kapita negara kecil di Eropa ini mencapai 140.312 USD atau bila dikonversikan menjadi sebesar Rp2,2 miliar.

Lantas, Indonesia jadi negara terkaya nomor berapa?

Menurut data Global Finance tahun 2023, posisi Indonesia berada di urutan 102 dengan total PDB per kapita hanya 15.855 USD (setara dengan Rp257 juta).

Itulah daftar 10 negara terkaya di dunia berdasarkan tingkat PDB per kapita di tahun 2024.

Kalau ada negara paling kaya di planet ini, bagaimana dengan orang paling kaya di dunia. Yuk, lihat siapa saja yang masuk daftar.

Jangan lupa baca artikel lainnya bila ingin mendapatkan insight mengenai investasi saham, sukuk, hingga gaya hidup hanya di blog SkorLife.

Bagi kamu yang berencana membeli rumah second dengan skema cicilan ke bank, yuk cek dulu skor kreditnya di aplikasi SkorLife yang tersedia di smartphone.

Pastikan kamu telah memiliki kartu kredit Mayapada Skorcard yang menyuguhkan sejumlah kelebihan setelah transaksi.

Negara terbesar di dunia tentu selalu identik dengan wilayahnya yang luas. Nah, Indonesia sendiri merupakan negara yang cukup luas, baik wilayah laut maupun daratannya.

Namun apakah Indonesia termasuk ke dalam 1 negara terbesar di dunia?

Sayangnya, meskipun Indonesia memiliki daerah yang luas akan tetapi hal tersebut tidak membuat Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara terluas di dunia. Adapun luas Indonesia yakni mencapai 1.904.569 km2  berada di bawah Meksiko yang merupakan negara terluas ke 14 dengan total luas 1.964.375 km².

Baca juga : Wah, Ternyata Rusia, Kanada, dan Greenland Tidak Sebesar yang Kita Kira

Jika Indonesia saja masuk ke dalam nomor 15, lalu negara manakah yang menduduki peringkat pertama hingga kesepuluh dan seberapa luasnya? Simak uraiannya di bawah ini ya!